اَهْلاًوَسَهْلاً

Kamis, 27 Juni 2013

Cara Membuat Mertabak Telor Spesial


* tepung terigu 200 g
* air 170 ml
* garam secukupnya
  minyak goreng untuk adonan
  30 g
* minyak goreng untuk 
   rendaman
  • Campurkan bahan adonan martabak telor : tepung terigu, minyak, garam dan air, aduk rata hingga adonan martabak kalis. Bulatkan adonan kulit martabak dan olesi dengan minyak. diamkan selama 10 menit.
  • Timbang adonan martabak @35-40 lalu bulatkan. diamkan lagi selama 2 jam dan olesi dengan minyak.
  • Jika anda malas membuat kulit martabak telur anda juga bisa membuatnya dengan
    Kulit Lumpia yg Sangat Praktis dan mudah .


Telur bebek 2 buah
daging ayam cincang 250 gr 
bawang merah 2 siung cincang halus
bawang putih 4 buah cincang halus
cabe merah 1 buah iris halus
daun bawang 1 batang cincang halus
lada bubuk 1/2 sdt
garam secukupnya
  1. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum lalu masukan daging ayam cincang, tambahkan cabe, lada dan garam. Aduk rata. hingga daging matang, angkat.
  2. Kocok semua telur bebek tambahkan isi martabak telur lalu kocok sampai rata.
  3. Ambil 1 buah adonan kulit martabak dan tipiskan setipis mungkin, lalu diatasnya isi dengan kocokan telur tadi.
  4. Lipat kulit bentuk kotak sampai adoana tertutup rapat. Selanjutnya goreng martabak telor spsial ini dalam minyak panas sampai matang. martabak telur spesial siap disajikan.
Demikian resep membuat martabak telor spesial yang enak dan gurih. Sajikan martabak telor selagi hangat dengan kuah khusus buat martabak telor + dengan caberawit dan mentimun. Selamat mencoba membuat martabak telur ya kawan . . .!!!!

Rabu, 19 Juni 2013

LIRIK LAGU Ussy Ku Pilih Hatimu


Ku pilih hatimu tak ada ku ragu
Mencintamu adalah hal yang terindah
Dalam hidupku oh sayang
Kau detak jantung hatiku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net

Setiap nafasku hembuskan namamu
Sumpah mati hati ingin memilihmu
Dalam hidupku oh sayang
Kau segalanya untukku


Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
Sampai nanti di saat ragaku
Sudah tidak bernyawa lagi
Dan menutup mata ini untuk yang terakhir


Setiap nafasku (setiap nafasku)
Hembuskan namamu (hembuskan namamu)
Sumpah mati (sumpah mati)
Hati ingin memilihmu (ku milikmu)
Dalam hidupku oh sayang
Kau segalanya untukku ooh
Janganlah jangan kau sakiti cinta ini

Sampai nanti di saat ragaku
Sudah tidak bernyawa lagi
Dan menutup mata ini untuk yang terakhir


Oh tolonglah jangan kau sakiti hati ini
Sampai nanti di saat nafasku
Sudah tidak berhembus lagi
Karena sungguh cinta ini cinta sampai mati


Tolonglah jangan kau sakiti cinta ini
Sampai nanti aku tidak bernyawa lagi
Dan menutup mata ini untuk yang terakhir


Oh tolonglah jangan kau sakiti hati ini
Sampai nanti di saat nafasku
Sudah tidak berhembus lagi
Karena sungguh cinta ini cinta sampai mati
Cinta sampai mati

Selasa, 22 Januari 2013

Dialog Jaka Tarub



Jaka tarub
Dahulu kala di Jawa Timur, hiduplah seorang janda dan anaknya yang barnama Jaka Tarub, mereka tinggal dipingir sebuah desa, rumah mereka berada dekat hutan. Dan Jaka pun sangat suka berburu.
Situasi: Didepan rumah.
Babak 1
Adegan 1
Mbok rondo: “Nak ,,mengapa kamu melamun disiang hari seperti ini ?” (heran)
Jaka Tarub : “Aku bingung bu,,,,!
Mbok rondo: “Kenapa bingung anak ku?”
Jaka Tarub: “Sebenarnya aku ingin berburu kehutan bu, tetapi hari ini saya mengawatirkan ibu.”
Mbok rondo: “Tidak usah menghawatirkan ibu nak, kamu berangkat saja!” (sambil mengusap kepala Jaka)
Jaka Tarub : “Tapi bu,,,,? (khawatir dan cemas)
Mbok rondo: “Tidak apa-apa nak, kamu berangkat saja berburu, hati-hati jaga dirimu.”
Jaka Tarub: “Iya sudahlah kalau begitu,tapi ibu juga hati-hati ya!” (berjalan menuju hutan)
Adegan 2
Bidadari 1: “Dibawah ada telaga indah,ayo adik-adik kita mandi disana saja! (terbang dan sambil mengajak)
Bidadari 3: “Iya kak, mari kita turun dan langsung mandi saja! (turun ke telaga)
Bidadari 2: “Iya,,,,”
Bidadari 4: “Kita taruh dimana selendang kita ini?” (bingung)
Bidadari 1: ”Kita taruh di atas batu ini saja! (menunjuk batu besar didekatnya)
Bidadari 6: “Baiklah kak,,” (menaruh selendang )
Bidadari 2: “Iya kak.”
Bidadari 7: “Mari kita langsung berendam dan mandi.” (mengajak kakak-kakaknya)
Bidadari 4: “Ayo adik-adik dan kakak-kakak! (memercikkan air kerah mereka)
Jaka Tarub: “Suara apa itu,seperti suara wanita banyak sekali.” (dari kejahuan dan mencari sumber suara itu)
Bidadari 1: “Wah airnya segar sekali ya adik?
Bidadari 3: “Iya segar sekali tempatnya juga indah sekali ya?”
Jaka Tarub: “Wah ternyata ada banyak sekali wanita cantik-cantik,andaikan salah satu dari mereka ada yang menjadi istriku, kuambil saja salah satu selendang mereka.” (mengendap-endap mencuri selendang dari salah satu bidadari itu)
Bidadari 1: “Wah adik hari sudah menjelang sore, mari kita kembali ke khayangan!
Bidadari 3: “Iya, mari adik-adik kita kembali.”
Bidadari 7: “Selendang ku,,,,?” (bingung)
Bidadari 5: “Ada apa dik?
Bidadari 7: “Selendang ku tidak ada kak.” (mulai mencari)
Bidadari 2: “Apa, tidak ada, memengnya tadi kamu taruh dimana? (terkejut)
Bidadari 1: “Mari adik-adik kita bantu mencari selendang Wulan.” (mengajak adik-adiknya)
Bidadari 4: “Tidak ada.” (sudah mencari)
Bidadari 2: “Hari sudah mulai gelap, kita harus segera kembali kekhayangan.”
Bidadari 7: “Tapi, selendangku belum ketemu kak, gimana ini? (menangis)
Bidadari 1: “Maaf adik, tapi kami harus segera kembali ke khayangan.”
Bidadari 5: “Kami harus pergi sekarang,selamat tinggal adik.” (mulai terbang)
Bidadari 2: “Maaf, adik,,,,”
Bidadari 1: “Selamat tinggal.”
Bidadari 4: “Hati-hati ya dik.”
Bidadari 6: “Maaf,..”
Bidadari 3: “Selamat tinggal.”
Bidadari 7: “Jangan tinggalkan aku sendiri disini kak.” (masih menangis)
Adegan 3
Jaka Tarub: “Kenapa kamu menangis dan sendirian di tengah hutan ini? (pura-pura tidak tahu)
Bidadari 7 : “Siapa kamu? (agak terkejut)
Jaka Tarub: “Saya Jaka Tarub,tadi saya lagi berburu, lalu mendengar tangisan mu, makannya aku kemari.”
Bidadari 7: “Selendangku hilang, dan kakak-kakakku meninggalkan aku sendiri disini.”
Jaka Tarub: “Siapa nama kamu? Dan gimana kalau kamu ikut saja saya pulang kerumah?”
Bidadari 7: “Saya Nawang Wulan kakang,baiklah saya ikut kakang pulang saja.”
Adegan 4
Jaka Tarub: “Ibu, Jaka pulang! (berteriak)
Mbok rondo: “Iya nak, loh siapa wanita yang kamu bawa ini nak?” (terkejut)
Wulan         : “Saya Nawang wulan bu’.” (berjabat tangan)
Jaka Tarub: “Tadi Jaka melihat Wulan menangis sendiri ditengah hutan bu, jadi Wulan saya ajak pulang saja bu.”
Mbok rondo: “ow begitu, ya tidak apa-apa silahkan masuk di gubuk kami ini ndug.” (mempersilahkan)
Jaka Tarub: “Oya,aku sembunyikan dimana selendang ini. (pikirnya) aku taruh di dalam genthong tempat beras ini saja”
Adegan 5
Mbok rondo: “Sudah hampir 2 tahun Wulan bersama kita,kenapa tidak kamu nikahi saja Wulan!”
Jaka Tarub: “ Iya bu,tapi apakah Wulan mau menikah dengan saya.” (bingung)
Mbok rondo: “Pasti mau nak,coba kamu tanya saja Wulan!”
Wualan        : “Saya mau kok menikah dengan mu kakang.” (tiba-tiba datang)
Jaka Tarub: “Benarkah wulan, kamu mau menikah dengan saya?” (senang)
Wulan        : “Iya kakang.”
Adegan 6
Wulan       : “Kakang, aku mau mencuci dulu ke sungai, di dapur aku menanank nasi,aku pesan kepada kakang, tutup sajnya janangan dibuka sebelum aku pulang ya kakang!” (serius)
Jaka          : “Iya, istri ku, memengnya kenapa?  (heran)
Wulan      : “Tidak apa, yang penting jangan dibuka!” (berangkat kesungai)
Jaka          : “Kenapa tidak boleh dibuka ya,sebaiknya saya lihat, apa? Hanya satu biji beras, pantas persediaan beras masih banyak. (sangat heran dan terketjut)
Wulan     : “Kenapa nasinya tidak matang,pasti kakang membukanya.” (pulang dari sungai)
Jaka         : “Iya, maaf istri ku,memengnya kenapa?
Wulan     : “Aduh kakang,sekarang aku harus memasak selayaknya manusia biasa, kekuatan ku hilang, kenapa kakang tidak mematuhi pasan ku.”
Jaka        : “Maaf kan kakang,kakang tidak tahu,”
Wulan    : “Ya sudahlah”
Adegan 7
Wulan     : “Persedian beras sudah habis, apa ini didalam genthong, selendang! Ini kan selendang ku. Kakang,,,,,! (memanggil suaminya)
Jaka         : “Iya istri ku ada apa?”
Wulan     : “Kenapa kakang membohongi ku,kenapa kakang menyembunyikan selendang ku,sekarang saya harus kembali ke khayangan, SELAMAT TINGGAL, kakang saya titip Nawang Asih, anak kita,”
Jaka        : “Maaf kan aku Wulan, kakang mohon jangan tinggalkan anak kita Nawang Asih,dia membutuhkan kamu.!”
Wulan     : “Maaf, kakang kodrat ku di khayangan. (terbang ke khayangan)

Senin, 21 Januari 2013

Dialog Ande-Ande Lumut

Dialog Ande-ande Lumut
Di sebuah Negara yang subur, makmur, aman dan tentram. Tinggal seorang pangeran yang hidup serba kecukupan. Pangeran tersebut adalah putra mahkota yang akan menggantikan tahta berikutnya.
Akan tetapi, pangeran  tadi tidak puas dengan kehidupan yang serba kecukupan. Dia ingin mengembara, menyusuri hutan demi hutan. Mencari jati diri dan pengalaman hidup. Maka disitulah dimulai awal perjalanan hidup dan menemukan pendamping hidupnya, dia menemukan istri yang baik hati dan rupawan.
Bagian 1 :
(  lokasi : di hutan < awal > )
Dua orang pemuda, berjalan menyusuri hutan yang lebat. Melihat sekelilingnya, mungkin ada binatang atau burung yang bisa di buru. Seorang pemuda tampan dengan pengawalnya. Pemuda itu sebenarnya adalah Pangeran yang mengembara untuk mencari jati diri.
( Keterangan : Dua orang berjalan waspada melihat keatas dan kebawah, mencari binatang buruan )
Pangeran                      :   Jo… Bejo… kamu dimana Jo ?
Bejo                             :   Pangeran….  Pangeran…. kamu dimana Pangeran ?
( Keterangan : Berjalan mundur…. Kemudian bertabrakan bersama, sampai gelimbungan )
Pangeran                      :   Aduh  kamu itu hati-hati
Bejo                             :   Hehehe...maaf pangeran, saya tidak tahu jika di belakang ada pangeran
Pangeran                      :   Sini Jo sini, saya mau cerita
Bejo                             :   Ada apa Pangeran ?
( Keterangan :  Dua orang duduk bersama dan bercerita )
Pangeran                      :   Kok tidak ada binatang hari ini ?
Bejo                             :   Iya Pangeran sepi sekali !!
( Keterangan : Pangeran dan pengawalnya berdiri, kaget melihat ada orang di hadapan mereka )
Pangeran                      :   Siapa itu Jo ?
Bejo                             :   Saya tidak tahu Pangeran
Pangeran                      :   Maaf ibu, boleh saya bertanya ?
( Keterangan :  Yang ditanya diam, tidak menjawab, sibuk dengan kayu bakarnya )
Pangeran                      :   permisi ibu
(  Keterangan :  Pangeran mendekat pada mbok rondo, tiba-tiba mbok rondo kaget melihat pangeran  )
Mbok rondo dadapan               :   Siapa kamu ?
Pangeran                                  :   Saya pengembara bu, maaf ini desa apa ?
Mbok rondo dadapan               :   Ini desa dadapan nak, kamu sedang apa disini ?
Pangeran                                  :   Saya sedang mengembara bu, tapi tersesat tidak tahu jalan
Mbok rondo dadapan               :   ya sudah ikut saya saja, kamu akan saya jadikan anak angkat bagaimana ?
Pangeran                                  :   Iya bu saya mau
Mbok rondo dadapan               :   Mulai sekarang kamu jadi anakku, namamu jadi Ande-Ande  Lumut !!
 ( Keterangan :  Pangeran bersama dengan pengawal dan mbok rondo pergi menuju rumahnya )
(  Di hutan < akhir >  )
Bagian 2 :
(  Dirumah keluarga kleting-kleting < awal >  )
Di pagi yang cerah Mbok rondo dan kleting berkumpul dengan para putri-putrinya. Putri-putri mbok rondo sangat cantik-cantik, mereka adalah kleting merah, kleting biru dan kleting hijau dan salah seorang anak tirinya bernama kleting kuning.
Mbok rondo sangat cinta dan sayang kepada anak-anaknya tetapi berbeda dengan kleting kuning, sebagai anak tiri dia sangat dibedakan kasih sayangnya. Kleting kuning disuruh menyapu, membersihkan rumah dan bekerja di lading. Sungguh kasihan kleting kuning.
( Keterangan : Datanglah kleting kuning membawa sapu, menyapu dan mengepel lantai. Duduk di pojok ruangan. Tak lama datang mbok rondo mengawasi kleting kuning. Disusul sodaranya kelting merah, biru dan hijau berjalan menuju mbok rondo)
Mbok Rondo Kleting                :     Anak-anakku yang cantik-cantik, kesini nak
Kleting-kleting              :     Ya. Ibu
Mbok rondo                             :     gini nak, ada berita yang sangat penting sekali
Kleting merah                           :     Berita apa ibu ? (dewasa)
Kleting biru                               :     iya ibu, kok kelihatannya penting sekali ?
Kleting Hijau                            :     iya ada apa sih ibu ? ( manja, mendekat sambil memegang tangan mbok rondo kleting )
Mbok Rondo kleting                 :     kalian tahu kan ? Mbok Rondo Dadapan itu punya anak yang sangat tampan sekali, namanya Ande-Ande Lumut.
Kleting-keleting                        :     Oh, Ande-Ande Lumut, Tampan ? boleh dong
( Keterangan :  Bersama bergaya manja, centil )
Mbok rondo kleting                  :     iya, nanti ibu akan dandani kalian jadi putri-putri yang cantik, sapa tahu salah satu dari kalian ada yang dipilih.
Kleting-kleting                          :     Iya ibu.. kami mau
Mbok rondo kleting                  :     ya sudah, sekarang kalian kedalam , siap-siap
Kleting-kleting                          :     Iya ibu
 ( Keterangan : Kleting merah, biru, hijau meninggalkan mbok rondo dan masuk kerumah )
Tak lama kemudian, kleting Kuning yang dari tadi hanya mendengar percakapan saudaranya, menuju mbok Rondo dan berdialog.
Kleting Kuning              :    Ibu, saya mau bicara
Mbok Rondo kleting                 :    Bicara apa ? Apa kamu sudah selesai menyapu?
Kleting Kuning                          :     Sudah bu, begini bu ,saya juga ingin melamar jadi istrinya Ande-Ande Lumut seperti kakak-kakak kleting yang lain.
Mbok Rondo Kletling               :     Oh begitu… ya sudah tidak apa-apa. Sini kamu saya dandani juga,
( Keterangan :  Mbok Rondo memberikan angus dan bau-bau tidak sedap kepada Kleting kuning )
Mbok Rondo Kleting                :   Sudah sekarang kamu cuci kuali di sungai. Dan kerjakan tugasmu !!
( Keterangan :  Mbok Rondo mendorong Kleting kuning dengan kasar )
Kleting kuning               :     Iya ibu
( Keterangan :  Kleting kuning meninggalkan mbok rondo dan menuju dapur )
Mbok rondo Kleting                 :     Hahaha… mudah-mudahan yang diterima oleh ande-ande lumut adalah salah satu anak-anakku.. bukan kleting kuning.
( Keterangan :  mbok rondo kleting tertawa terbahak-bahak, menuju kedalam rumah)
Kleting kuning, menerima apa yang dialaminya dengan sabar, apa yang ditugaskan mbok Rondo diterimanya dengan lapang dada.
(  Di rumah keluarga kleting-kleting < akhir >  )
Bagian : 3
(  suara ghaib < awal >  )
Kleting kuning setiap hari bekerja membersihkan rumah dan bekerja diladang, tanpa rasa lelah dan keluh kesah. Walau dia diperlakukan kasar oleh Mbok Rondo Kleting. Hanya dia dan Allah saja yang tahu betapa sedihnya dirinya. Dia berharap, Allah akan memberikan ganjaran yang lebih baik untuknya.
Kleting Kuning              :   aduh… seperti ini penderitaan hidupku.. semoga aku tabah menjalaninya.
(  Musik 7 : suara ghaib < tengah >  )
Suara Ghaib                             :   Hai gadis cantik !!
Kleting kuning               :   Siapa itu ?
Suara Ghaib                             :   Kamu jangan takut, aku sifat baik yang ada dalam dirimu
Kleting kuning               :   Mau apa kamu ?
Suara Ghaib                             :   Aku akan memberimu sebuah pusaka, terimalah. Semoga pusaka ini kelak akan berguna bagimu. Ini namnya Jimat Kalimosodo. Terimalah gadis baik
Kleting kuning               :   Iya.. terimakasih
( Keterangan :  Kleting kuning meninggalkan sungai dengan membawa pusaka barunya )
(  Musik 8 : suara ghaib < akhir >  )
Bagian : 4
(  Musik 9 : Yuyu kangkang < awal >  )
Disebuah sungai yang airnya deras, disitulah Yuyu Kangkang hidup. Dia yang menguasai suangi itu. Dialah si Yuyu kangkang yang licik.
( Keterangan :  Yuyu kangkang sang penjaga sungai sedang mondar-mandir mengawasi jika ada orang dating )
Yuyu kangkang                         :   Hohohoho…. Daun waru ku berlubang-lubang, anak-anakku cantik sekali, siapa itu yang datang dari jauh ?
( Keterangan : kemudian datang Kleting Merah, biru dan hijau menuju pinggir sungai)
Kleting merah                           : Wah, sungainya banjir
Kleting biru                               : Iya kakak, bagaimana kita akan menyeberang ?
Kleting hijau                             : Sebentar-sebentar, lihat itu ada yuyu kangkang
Kleting merah                           : Wah iya … kita minta tolong yuyu kangkang saja ya ?
Kleting biru dan hijau                : Iya kak
Kleting merah                           : Yuyu kangkang… yuyu kangkang…
Yuyu kangkang             : Hahaha… ada apa anak-anak manis ?
Kleting merah                           : Yuyu kangkang, kami minta tolong disebrangkan lewat sungai ini
Yuyu kangkang             : Wah…itu berat sekali, bahaya sungainya, saya minta imbalan
Kleting merah                           : Imbalannya apa ? uang ?  kamu itu mata duitan
Kleting biru dan hijau                : Iya nih, yuyu kangkang mata duitan
Yuyu kangkang             : Tidak, saya tidak suka duit …. Hahaha
Kleting-kleting              : Prett….
Yuyu kangkang             : Imbalannya adalah menggandeng tangamu..
Kleting merah                           : Ya sudah jika begitu
( Keterangan: Yuyu Kangkang menyebrangkan kleting merah. Biru dan hijau bergantian )
Yuyu kangkang             : Wah…  senang sekali aku dapat memegang tangan gadis-gadis cantik ini
( Keterangan :  Datanglah kleting kuning akan menyebrang )
Yuyu Kangkang                        :   Hohoho.. itu apa ? baunya tidak enak, wajahnya jelek
Kleting Kuning              :   Wah… kok banjir ? gimana aku bisa menyebrang ?
Itu ada Yuyu Kangkang . Yuyu kangkang… tolong sebrangkan saya melewati sungai ini
Yuyu kangkan                          :   Hahaha… tidak mau
Kleting kuning               :   Nanti saya kasih uang
Yuyu kangkang             :   Tidak mau… sudah sana pergi jangan disini orang jelek !!
Kleting Kuning              :   kamu kok jahat Yuyu kangkang ?
( Keterangan : Kleting kuning mengeluarkan tongkatnya )
Kleting kuning                           :   Ya sudah jika itu mau kamu, aku akan buat sungai ini menjadi kering. Hiat….
Tiba-tiba sungai itu kering, yuyu kangkang kesakitan dan pergi jauh. Kemudian kleting kuning bisa berjalan menyeberang sungai menuju rumah Mbok Rondo dadapan, rumah si ande-ande lumut.
( Yuyu kangkang mati )
Bagian 5
( Di rumah Mbok Rondo dadapan < awal >  )
Disebuh desa bernama rondo sedang menyapu rumah, dirumah itulah si Ande-ande lumut sedang mengaji Dadapan, mbok di sebuah surau. Menunggu belahan hatinya yang di janjikan Tuhan untuknya.
( Keterangan : Mbok rondo sedang menyapu halaman rumah, tiba-tiba datang rombongan gadis-gadis cantik, kleting merah, biru dan hijau )
Kleting-kleting              : Assalamu’alaikum…
Mbok rondo dadapan               : Wa’alaikumsalam, siapa ya ?
Kleting merah                           : Saya ibu, Kleting Merah
Kleting biru                               : Saya kleting biru
Kleting Hijau                            : Saya kleting hijau ibu
Mbok rondo dadapan               : wah.. gadis-gadis cantik, mau apa ini ?
Kleting-kleting              : Kami mau melamar Ande-ande lumut mbok…
Mbok rondo dadapan               : Oh ... mau melamar ande-ande lumut ? sebentar ya, saya katakan ke ande-ande lumut
( Keterangan :  Mbok Rondo menyanyikan lagu)
( Kleting Merah )
Mbok rondo dadapan               : Anakku si ande-ande lumut, ada putri yang melamarmu, perempuan itu cantik, kleting merah itu namanya
Ande-ande Lumut                     : Duh ibu, saya tidak mau, aduh ibu saya tidak mau  turun, biar cantik bekasnya si yuyu kangkang.
Mbok rondo dadapan               : Wah… tidak mau ini sayang
Kleting biru                             : Coba saya ibu
( Kleting Biru  )
bok rondo dadapan                  : Anakku si ande-ande lumut, ada putri yang melamarmu, perempuan itu cantik, kleting biru itu namanya
Ande-ande Lumut                     : Duh ibu, saya tidak mau, aduh ibu saya tidak mau  turun, biar cantik bekasnya si yuyu kangkang
Mbok rondo dadapan               : Wah… tidak mau ini sayang
Kleting hijau                             : Coba saya ibu
( Kleting hijau )
Mbok rondo dadapan               : Anakku si ande-ande lumut, ada putri yang melamarmu, perempuan itu cantik, kleting hijau itu namanya
Ande-ande Lumut                     : Duh ibu, saya tidak mau, aduh ibu saya tidak mau  turun, biar cantik bekasnya si yuyu kangkang
Mbok rondo dadapan               : wah… tidak mau semua itu
Tidak lama kemudian, datanglah Kleting Kuning, dari kejauhan sudah tercium bau yang tidak enak, wajahnya coreng moreng karena debu.
( Keterangan : Datanglah Kleting Kuning menuju mbok rondo )
Kleting kuning               : Assalamu’alaikum
Mbok rondo dadapan               : wa’alaikumsalam, siapa itu ya ?
Kleting kuning               : Saya Kleting kuning ibu, ingin melamar Ande-ande lumut.
Mbok rondo dadapan               : Apa ? ingin melamar anakku ? tidak salah itu
Kleting merah                           : iya, wajah mu jelek bau mu tidak enak, aku saja di tolak… apa lagi kamu?
Kleting Kuning              : Di coba dulu bu
( Kleting Kuning )
Mbok rondo dadapan               : Anakku si ande-ande lumut, ada putri yang melamarmu, perempuan itu jelek, kleting kuning itu namanya
Ande-ande Lumut                     : Aduh ibu, saya mau, saya mau turun, walaupun dia jelek, saya suka, terimakasih
Mbok rondo dadapan               :  apa tidak salah ande-ande lumut ?
Ande-ande Lumut                     : Tidak ibu, ini adalah pilihan saya
( Keterangan : kleting-kleting kusak-kusuk )
Mbok rondo dadapan               : jika itu pilihanmu ya terserah kamu
Ande-ande lumut                      : Ibu, saya akan mengatakan suatu hal
Mok rondo dadapan                 : Apa itu ?
Ande-ande lumut                      : Ibu, sebenarnya saya adalah seorang Pangeran yang sedang mengembara, untuk mencari pengalaman hidup.
Mbok rondo dadapan           : Apa ? Pangeran?
Kleting-kleting                        : What ? Pangeran ? Ah tidak !!!
( Keterangan : Kleting-kleting pingsan )
Akhirnya, Kleting kuning menjadi istri Ande-ande lumut, wajahnya yang jelek dan bau berubah menjadi putri yang cantik, sesungguhnya dia adalah Putri Sekartaji. Dan Ande-ande lumut, kini menjadi Raja mewarisi kerajaan ayahnya. Pangeran dan Kleting kuning, hidup bahagia selamanya.
    
~ Selesai ~